Pemanfaatan
Asap Cair dari Proses Pembuatan Arang Tempurung Kelapa
Melimpahnya
hasil perkebunan kelapa yang terdapat pada desa ini merupakan salah satu potensi
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar, namun
ada beberapa point yang belum dikelola secara maksimal. Salah satunya adalah pemanfaatan
asap tempurung kelapa yang timbul saat proses pembuatan arang. Dengan banyaknya
hasil perkebunan kelapa maka melimpah juga tempurung kelapa yang terbuang
setelah buahnya dikelola/dikonsumsi, sehingga munculah ide untuk memanfaatkan asap
cair dari proses pembuatan arang dari tempurung kelapa.
Adapun
gambar desain alat pembuat asap cair sebagai berikut :
Proses pertama yaitu sebagian tempurung kelapa
dimasukkan ke dalam tanur/tanki pembakaran, kemudian api dinyalakan. Setelah
api membara dan berasap, dimasukkan semua tempurung kelapa tersebut. Proses
pyrolisis ini berjalan lama hingga belasan jam.
Asap kemudian ditangkap sungkup di atas tanur yang
mengumpulkan dan mengalirkan asap menuju pipa kondensor.
Terakhir asap mengalir melalui pipa kondensor yang
kemudian terendam dalam bak air terkondensasi. Dimana kondisi asap yang berada
dalam keadaan jenuh dan suhu lingkungan lebih rendah dari suhu asap, akan
mengubah asap dari fase gas menjadi cairan. Sehingga asap berubah menjadi
cairan yang mengalir melalui pipa asap cair.
Untuk dijadikan pengawet makanan, setelah proses
terakhir ini asap cair belum bisa digunakan, harus melalui tahapan distilasi
sehingga benar-benar didapatkan asap cair yang lebih murni.
Manfaat Asap Cair :
- Pengawet alami makanan.
- Koagulan lateks (anti jamur, anti bakteri dan antioksidan).
- Membuat Kayu tahan terhadap serangan rayap.
0 komentar:
Posting Komentar